KAMPANYE PUBLIC RELATIONS (PR)
KAMPANYE PUBLIC RELATIONS (PR)
Kampanye pada prinsipnya merupakan
suatu proses kegiatan komunikasi individu atau kelompok yang dilakukan secara
terlembaga dan bertujuan untuk menciptakan suatu efek atau dampak tertentu.
Rogers dan Storey (1987) mendefinisikan kampanye sebagai “serangkaian tindakan
komunikasi yang terencana dengan tujuan untuk menciptakan efek tertentu pada
sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu
tertentu” (Venus, 2004:7).
Beberapa ahli komunikasi mengakui
bahwa definisi yang diberikan Rogers dan Storey adalah yang paling popular dan
dapat diterima dikalangan ilmuwan komunikasi (Grossberg, 1998; Snyder, 2002;
Klingemann & Rommele, 2002). Hal ini didasarkan kepada dua alasan. Pertama,
definisi tersebut secara tegas menyatakan bahwa kampanye merupakan wujud
tindakan komunikasi, dan alasan kedua adalah bahwa definisi tersebut dapat
mencakup keseluruhan proses dan fenomena praktik kampanye yang terjadi
dilapangan.
Kampanye public relations (PR campaign) dalam arti sempit bertujuan
meningkatkan kesadaran dan pengetahuan khalayak sasaran (target audience) untuk
merebut perhatian serta menumbuhkan persepsi atau opini yang positif terhadap
suatu kegiatan dari suatu lembaga atau organisasi (corporate activities) agar
tercipta suatu kepercayaan dan citra yang baik dari masyarakat melalui
penyampaian pesan secara intensif dengan proses komunikasi dan jangka waktu
tertentu yang berkelanjutan.Dalam arti lebih umum atau luas, kampanye public relations (pr) tersebut memberikan penerangan terus-menerus serta pengertian
dan memotivasi masyarakat terhadap suatu kegiatan atau program tertentu melalui
proses dan teknik komunikasi yang berkesinambungan dan terencana untuk mencapai
publisitas dan citra yang positif.
Menurut Leslie B. Snyder (2002),
Kampanye komunikasi merupakan aktivitas komunikasi yang terorganisasi secara
langsug ditujukan kepada khalayak tertentu, pada priode waktu yang telah
ditetapkan untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Rogers dan Storey (1987) kampanye
sebagai serangkaian kegiatan komunikasi yang terorganisasi dengan tujuan untuk
menciptakan dampak tertentu terhadap sebagian besar khalayak sasaran secara
berkelanjutan dalam priode waktu tertentu.
Dalam peranan atau praktik lapangan public relations (pr) sehari-hari bahwa kampanye tersebut akan berbeda pengertiannya
dengan propaganda. Melakukan kampanye (PR campaign) di sini lebih
menitikberatkan untuk membangun suatu saling pengertian dan pemahaman (soft
selling) melalui persuasi dari khalayak sasaran. Sedangkan propaganda, selain
bertujuan untuk mencari pengikut atau dukungan , juga untuk tujuan membangun
suatu pengertian dari khalayak sasaran, tetapi lebih menitikberatkan unsur
“paksaan” (hard selling) disamping melakukan persuasi.Keduanya sama aktivitasnya
dalam penyampaian pesan atau isu melalui proses berkomunikasi dengan
menggunakan media massa dan media non massa.
Kampanye
humas dilakukan dengan tujuan untuk mensosialisasikan suatu program tertentu,
baik yang bersifat pendidikan, social, politk atau pun yang berkaitan dengan
misi khusus suatu organisasi. Namun pada umumnya kampanye humas harus
melibatkan berbagai tahapan dalam rangkaian kegiatannya seperti tahapan
analisis situasi, penetapan tujuan dan khalayak, pemilihan media, penentun anggaran
dan pengkuran hasil.
Tujuan
kampanye humas sangat berkaitan dengan pemaparan masalah yang ada di dalam
lingkungan public. Sehingga kampanye humas ini diharapkan mampu mengarahkan dan
menjawab persoalan yang ada. Setelah menetakan tujuan dari kampanye public
relation, selanjutnya yang tidak kalah pentingnya yaitu menegaskan atau
memfokuskan siapa yang akan menjadi sasaran dari kampanye public
relations (pr) tersebut.
Pada prinsipnya desain pesan kampanye
harus sejalan dengan karakteristik khalayak sasaran, pesan kampanye memiliki
berbagai dimensi yang meliputi pesan verbal, non verbal, dan visual. Namun
kampanye public relations (pr) harus
didasarkan pada pertibangan kesederhanaan, kedekatan dengan situasi khalayak,
kejelasan, keringkasan, kebaharuan, konsistensi, kesopanan, dan sesuai dengan
obyek kampanye public relations (pr).
Sebagai suatu kegiatan yang terperogram
dan direncanakan dengan baik, maka segala kegiata yang telah dirancang harus
tetap dipantau dan diawasi dengan baik pula. Evaluasi kegiatan kampanye
dilakukan untuk menilai berbagai aspek yang berkaitan dengan proses pelaksanaan
dan pencapaian tujuan kampanye.
Kampanye public relations (pr) terbagi menjadi 4 jenis yaitu Kampanye bisik adalah kampanye
yang dilakukan melalui gerakan untuk melawan atau mengadakan aksi secara
serentak dengan cara mengabarkan kabar angin. Kampanye politik adalah kampanye
yang menyampaikan pesan-pesan kepada masyarakat agar masyarakat memperoleh
informasi tentang apa dan bagaimana suatu partai, program maupun visinya.
Dengan demikian masyarakat dapat memahami maksud dan tujuan dari partai
tersebut untuk menentukan dipilih atau tidak. Kampanye promosi adalah kegiatan
kampanye yang dilaksanakan dalam rangka promosi untuk meningkatkan atau
mempertahankan penjualan. Kampanye sosial adalah suatu kegiatan kampanye yang
mengkomunikasikan pesan-pesan yang berisi tentang masalah sosial kemasyarakatan
dan bersifat non komersial. Tujuannya untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat
akan gejala-gejala sosial yang sedang terjadi.
Adapun fungsi dari kampanye adalah untuk
menyampaikan suatu pesan yang berisi tentang ajakan kepada masyarakat atau
mempengaruhi masyarakat agar dapat mengerti maksud dan tujuan dari apa yang
akan dikomunikasikan.
Segala tindakan dalam kegiatan kampanye dilandasi
oleh prinsif persuasif yakni mengajak dan mendorong publik untuk menerima atau melakukan sesuatu
yang dianjurkan atas dasar sukarela.
Daftar
Pustaka
http://belajarilmukomputerdaninternet.blogspot.co.id/2013/07/jenis-jenis-kampanye.html
diakses 9 desember 2017

Komentar
Posting Komentar